Reorientasi Pengkaderan



Reorientasi Pengkaderan PMII Guna Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat & Kedaulatan Bangsa

 “Sejak didirikan pada tahun 1960, PMII telah menjelma sebagai organisasi mahasiswa ekstra universitas terbesar di Indonesia dengan sebaran berada di 222 kabupaten/kota se-Indonesia dan memiliki jumlah anggota terbanyak jika dibandingkan dengan organisasi sejenis lainnya. Tahun lalu jumlah kader PMII mencapai 850.000 anggota (Kompas,8/7/11).”
Sejauh ini, proses pelembagaan sistem demokrasi di Indonesia terus berlangsung dan dianggap oleh sebagian kelangan berada on the track menuju fase konsolidasi demokrasi. Dari luar, proses transform the system dilakukan dan dikawal oleh berbagai elemen masyarakat sipil, pers, dan juga organisasi gerakan mahasiswa. Dari dalam, pilar-pilar demokrasi terus mengalami koreksi mendasar dan meskipun lambat terus mengalami perbaikan.
Dalam situasi demikian, political opportunity untuk berada di dalam pusaran kekuasaan menjadi sangat terbuka bagi siapapun dengan latar belakang apapun. Kekuasaan menjadi sulit dimonopoli oleh salah satu unsur, seperti: militer, intelektual-aktivis, teknokrat, pengusaha atau industriawan, kalangan profesional, dan lain-lain sebagaimana yang pernah terjadi di masa lalu.
Terdapat berbagai tantangan dan pelajaran dalam relasi kenegaraan dan kebangsaan yang berpotensi menghambat atau memperkaya proses pematangan demokrasi yang berpijak terhadap kebaikan bersama, yakni: fundamentalisme agama yang berwujud pada terorisme dan tindakan intoleran, benturan identitas, tindakan separatis, konflik masyarakat dan korporasi di daerah pertambangan dan kawasan industrial, konflik agraria, kemiskinan, korupsi, dan liberalisasi pasar secara berlebihan. Adapun tantangan dari luar yang dampaknya berpengaruh adalah resesi ekonomi global, perang memperebutkan sumber daya alam dan batas-batas teritorial, dan kegagalan sistem demokrasi politik dan liberalisasi pasar.
Terjadinya perubahan model demokrasi berimplikasi pada terjadinya perubahan corak gerakan sosial. Gerakan sosial yang menekankan perubahan pada ranah kultur (seeking meaning) dan politik (mendorong perubahan kebijakan) oleh berbagai organisasi gerakan sosial yang berbasis pada isu-isu tertentu tidak lagi didominasi oleh gerakan mahasiswa. Organisasi gerakan mahasiswa menghadapi tuntutan untuk reorientasi dalam menghadapi tantangan perubahan jika tidak ingin perannya tereduksi dan mengalami disorientasi post-student anggotanya.
Bagi PMII, perubahan politik, ekonomi, dan sosial harus bisa direspon dengan menyiapkan resources yang bisa ditempatkan di berbagai sektor terutama yang berkategori sebagai the leading sectors (pemerintahan, industri, dan akademik) dalam perspektif sosiologi inovasi agar internalisasi nilai dapat terjadi.
Internalisasi nilai perlu dilakukan mengingat PMII sebagai organisasi kader yang memiliki karakteristik nilai ke-Islam-an dan ke-Indonesiaan yang bertujuan untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia sebagaimana yang tercantum di dalam tujuan organisasinya. Tentu saja hal tersebut akan sulit diwujudkan jika ruang yang banyak dimasuki oleh kader-kader PMII cenderung monolitik akibat resources yang homogen.
Selain tetap mempertahankan keunggulan kaderisasi di kampus-kampus yang sudah menjadi basisnya selama ini, PMII harus memperkuat kaderisasi di kampus-kampus lainnya yang memiliki kualifikasi sebagai kampus unggulan dengan beragam disiplin akademik. Selain tetap mempertahankan nalar kritisnya ketika berhadapan dengan negara dan pasar, kader PMII juga harus memiliki hasrat mencapai prestasi (need achievement) dalam ruang akademik dan profesi serta semangat menjadi pemimpin (spirit to be leader) dalam ruang organisasi berbentuk apapun.
Oleh karena kekuasaan tidak boleh diserahkan kepada mereka yang tidak memiliki visi ke-Indonesia-an maka PMII berkewajiban menjadikan dirinya sebagai kawah candradimuka yang mampu meng-create para pemimpin di banyak sektor strategis guna memajukan kesejahteraan umum dan menjaga tumpah darah Indonesia. Pada perspektif inilah maka dibutuhkan strategi pengembangan dan strategi kaderisasi PMII yang sesuai dengan konteks kekinian dan mendatang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL PEMILIHAN KETUA RW

Proposal Khitanan Massal dan Tabligh Akbar

Penyerahan calon panganten pamegeut